4 Strategi Jitu Cara Mengatasi Anak Nakal

Cara mengatasi anak nakal yang susah diatur menjadi pertanyaan yang paling sering muncul di kalangan orangtua. 

Sumber gambar: pixabay


Mereka mengaku memiliki anak yang susah mengontrol emosi, sering bandel, tidak mau mendengarkan perintah orangtua, guru maupun orang dewasa di sekitarnya.

Meskipun jauh-jauh hari orangtua sudah menerapkan norma kesopanan di lingkungan keluarga, pada kenyataannya anak tetap tumbuh menjadi manusia pembangkang hingga cap ‘nakal’ akhirnya melekat dalam dirinya.

Orangtua sering menerapkan disiplin secara keras sebagai jalan pintas untuk mengontrol kenakalan anak.

Karena orangtua menganggap, cara sederhana tidak akan mampu mengubah mereka.

Namun, apakah kekerasan ini dibenarkan dalam mendisiplinkan anak yang nakal?

Tentu saja tidak.

Kenyataannya, anak akan semakin membandel dengan sikap keras kita.

Dan, semakin tidak mau mendengarkan saran atau nasihat kita.

Apabila menggunakan cara yang halus, kebanyakan orangtua akan merasa tidak terhormat di depan anaknya.

Karena selama ini muncul pandangan bahwa orangtua adalah sosok dengan wewenang penuh di rumah.

Sehingga, penghormatan tertinggi harus diberikan kepada mereka.

Dengan memperlakukan anak secara halus nan lembut, orangtua khawatir kalau anak akan lebih mudah membangkang.

Aduh, kalau begini jadi serba salah ya . . .

Cara Mengatasi Anak Nakal

Menurut kami, sebenarnya tidak ada istilah ‘Anak Nakal’.

Yang ada hanyalah anak yang salah memilih lingkungan ditambah orangtua tidak hadir di samping mereka untuk memberikan bimbingan.

Ketika memasuki usia sekolah, anak-anak tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada orangtua.

Mereka mengenal lingkungan sekolah bersama dengan guru dan teman-temannya.

Sedikit banyak, lingkungan akan mempengaruhi sifat dan cara pandang anak-anak.

Apabila orangtua tidak hadir atau tidak melakukan evaluasi terhadap lingkungan dimana anak mereka bergabung, maka akan ada akibat tertentu yang harus diterima.

Jika anak masuk ke lingkungan yang tepat, ya tidak jadi masalah.

Tapi, bagaimana jika anak bergabung dengan lingkungan yang salah?

Ingat . .

Kalau sudah begitu, jangan salahkan lingkungan.

Melainkan, orangtua harus introspeksi diri karena tidak memberikan arahan kepada anak.

“Kalau sudah terlanjur seperti itu, apakah ada cara mengatasi anak nakal kami?”

Jangan khawatir.

Seperti kata pepatah klasik, ‘Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.’

Berikut kami bagikan tips aplikatif yang bisa Anda terapkan segera untuk mengatasi anak bandel.

Pesan kami, aktifkan kesabaran ekstra dan kencangkan musyawarah bersama dengan pasangan.

Karena tips ini akan berdampak maksimal apabila digerakkan oleh seluruh anggota keluarga, khususnya ayah dan ibu. 🙂

1. Anak adalah Cerminan dari Orangtuanya

Jika anak sering membangkang, membentak, sulit diatur, sulit mengontrol emosi dan bandel, segera periksa diri Anda.

Apakah Anda juga memperlihatkan hal yang sama kepada anak atau pasangan di rumah?

Jika jawaban Anda adalah iya, maka segera ubah diri Anda secara perlahan.

Apabila Anda sering membentak pasangan atau anak, bahkan sulit mengontrol emosi di depan mereka, maka anak akan menganggapnya sebagai hal yang wajar.

“Kalau gak boleh, kok ayah sama ibu sering bentak-bentakan?”

Anda tidak mau bukan kalau anak ngeles seperti itu?

Kalau tidak, ya mari kita mulai memperbaiki diri dengan 3M.

Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang.

2. Benarkah Cara Halus Mendorong Anak Jadi Pembangkang?

Kami sering mendengar pernyataan dari orangtua yang menyatakan,

“Untuk bisa dekat dengan anak itu sangat mudah.

Tapi, untuk bisa dekat dengan anak dan tetap dihormati oleh mereka itu sangat sulit.”

Orangtua bijak Indonesia . .

Apakah Anda mengira bahwa menggunakan cara yang halus, seperti bahasa santun, melakukan pendekatan dengan cara lemah lembut, tidak menggunakan hukuman atas tindakan anak yang salah itu sama dengan menghilangkan rasa hormat anak kepada orangtua?

Kembali pada pesan pertama.

Anak akan meniru apa yang sering mereka lihat.

Tidak perlu khawatir apabila Anda menggunakan cara halus, maka sikap semena-mena mereka akan tumbuh makin liar.

Justru, apabila yang sering dilihatnya adalah perilaku santun, bahasa dan gaya bicara sopan, maka itulah yang akan mereka jadikan sebagai role model.

3. Berikan Aturan yang Jelas (Pacing and Leading Technique)

“Sulit sekali diatur, suka membantah kalau dikasih tahu orangtua, maunya apa sih? Dikasih kepercayaan kok gak bisa tanggung jawab?”

Orangtua selalu menyesalkan sikap anaknya. Selalu menyesalkan betapa anaknya sulit untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka percayakan.

Ingat!

Anda tidak bisa meminta mereka bertanggung jawab, apabila Anda belum memberikan peraturan yang jelas.

Orangtua bijak Indonesia, cara mengatasi anak nakal yang ketiga adalah dengan memberikan aturan detil mengenai apa yang harus mereka lakukan dan tidak.

cara mengatasi anak nakal

Anda mengharapkan anak-anak menjadi tertib dan paham dengan keinginan Anda, tapi Anda tidak pernah menunjukkan ketentuan yang harus dipatuhi.

Kalau sudah begini, seharusnya Anda tidak memarahi mereka atas kesalahan yang telah diperbuat.

Karena Anda tidak mewanti-wanti mereka sedari awal.

Untuk membuat peraturan sebagai kontrol atas sikap anak, Anda harus melibatkan mereka.

Misalnya, Anda ingin membuat peraturan untuk tidak berlebihan dalam bermain gadget.

Cobalah dekati mereka dan mulai percakapan dengan teknik Pacing and Leading. (Red.: menyamakan dan membimbing)

“Eh, tahu gak sih kak, anaknya temen ayah  kemarin harus pakai kacamata. Padahal baru kelas satu SD kaya kamu. Dia bilang matanya sering berair, pedih dan gatel”

“Lho, emangnya kenapa yah kok bisa gitu?”

“Iya, dia suka main games di hp persis kaya kamu”

“Main games bisa bikin mata sakit?”

“Jelas. Kalau berjam-jam main games mata bisa jadi lelah. Ayah lihat kamu sering kucek-kucek mata tuh kalau udah kelamaan main games?”

Pacing and Leading adalah teknik menyamakan dan membimbing.

Berikan anak sebuah contoh dengan kasus yang sama seperti apa yang mereka alami.

Apabila mereka sudah bertanya-tanya seperti itu, berarti respon yang baik sudah Anda terima.

Alih-alih menceritakan pengalaman Anda, sebenarnya Anda sedang memberikan sebuah aturan kepadanya.

Selanjutnya, sisipkan aturan seperti,

“Nah, kalau kakak ingin matanya tetap sehat, gak pake kacamata, ya kita kurangi main gadgetnya. Gimana kalau 2 jam per hari?”

Kasus serupa yang Anda ceritakan kepada anak fungsinya adalah untuk menyiapkan rongga kenyamanan.

Kalau Anda langsung menjejali mereka dengan peraturan a, b, c, d, e dan f, maka kami jamin anak-anak akan kabur duluan.

4. Seimbangkan Hukuman dan Penghargaan

Cara mengatasi anak nakal yang keempat adalah tentang hukuman dan penghargaan.

Sudah menerapkan teknik Pacing and Leading?

Jangan lupa beritahu mereka akan ada hadiah kalau kalian mau mentaati peraturan ayah atau ibu.

Dan, sebaliknya akan ada hukuman apabila kalian melanggar peraturan tersebut.

Hukuman dan Penghargaan ini tidak harus selalu berbentuk materi atau barang.

Ada banyak sekali hal yang bisa Anda jadikan iming-iming bagi mereka yang patuh dan ada ancaman bagi mereka yang bandel.

Ingat!

Anda harus konsisten dalam menerapkan tips ini.

Karena sekali Anda melanggar aturan yang Anda buat sendiri, anak akan menganggap Anda tidak menepati janji.

Bisa fatal kan akibatnya.

“Ayah saja gak tertib”

Mungkin karena Anda kasihan, kemudian Anda meringankan hukuman mereka.

Tapi, bagaimana anak mau patuh?

Anda sendiri sedang mencontohkan sebuah pelanggaran.

So, kira-kira hukuman apa yang pantas diterapkan untuk anak sehingga membuat mereka jera dan tidak menimbulkan rasa iba bagi orangtua?

Silahkan baca Contoh Hukuman yang Mendidik untuk Anak.



Source link

Posting Komentar untuk "4 Strategi Jitu Cara Mengatasi Anak Nakal"